Selasa, 26 Agustus 2014

OBSERVASI

Observasi dari kelompok PSAK 34 adalah kita mewawancarai anak kecil yang suka minta - minta di stasiun UI. sebelum observasi ini saya sudah bertemu dengan adik2 kecil ini. saya pernah dikasih kertas oleh dia yang intinya dia minta uang. perasaan saya saat melihatnya itu saya sedih. seharusnya mereka belajar, main dengan teman2 seumurannya bukan minta2 uang seperti ini.
disore hari anak kecil yang bernama tasya ini dia belum sekolah mengaku bahwa tahun depan dia akan sekolah, saat kakanya yang bernama rizka naik ke kelas 3 SD. fajri dari kelompok saya sudah janji dengan mereka akan memberi uang goban. dan memang sudah kebiasaan adik kaka ini untuk membagikan kertas2 yang berisi tulisan anak sd yang berantakan difotokopi dan isinya minta sumbangan untuk sekolah. tasya dan rizka ini punya adik lagi seorang laki2. mereka sekeluarga tinggal di citayem.orang orang sekelilingnya sudah tau bahwa dia orang miskin jadi dia gamalu kalau umur 9 tahun dia masuk duduk di kelas 2 SD. uang jajan rizka yang hanya 2rb rupiah, sedangkan saya yang berkecukupan langsung bersyukur saat mengetahui ini, dalam hal sekolah pun saya tidak ada kendala dalam biaya. sedangkan mereka harus meminta2 uang dulu mengemis untuk sekolah.
makan pun rizka dan keluarnya itu sangat seadanya bahkan kalo gaada makanan cuman makan nasi sama sambal aja. saya malah yang makanan selalu ada tidak kekurangan kadang males makan atau kadang ga abis makannya. ayah rizka sekarang ingin melamar kerja menjadi tukang bersih2 mesjid dan tukang kebon. dan ibu rizka dibilang baik banget padahal dari penglihatan saya, justru sangat berkebalikan, ibu rizka jahat jutek gitu, rizka aja diteriakin gitu.dan saya disini mulau terpikirkan hal jelek - jelek. apa mungkin rizka dan tasya memang diajakrkan untuk bercerita menyedihkan seperti ini agar dikasihani dan mendapat uang? pada akhirnya ines ngasih uang goban itu. adik mereka yang cowo masih kecil itu sepertinya sudah mengerti uang dan dia minta uangnya, jadinya rebutan uang itu antara tasya dan adiknya. sebagai yang paling besar rizka pun melerai mereka. dan pada akhirnya kita semua foto bareng sama mereka. lucunya lagi adiknya minta foto slefie gitu nambah mau foto lagi. dan pamerin giginya yang rusak. hal yang masih janggal adalah kemana dana bos? bukankah sekolah gratis? wajib belajar 9 tahun? atau ini memang akal - akalan orang tua mereka untuk cerita begitu?

Kamis, 23 Februari 2012

HAPHAPHAP

TUGAS 

iya gue tau gue ngapernah nge-update ini blog iya tau ko tau -_- gue juga gabakalan nge update kalo gadisuruh sama guru buat nilaaaiii. Buat blog juga karna tugas. jadi kalo isinya ga guna, garing, atau apa karna gasuka curhat curhat dan kalo ngepost gatau mau tentang apa. ini juga buka blog dengan perjuangan karena lupa password bog sama gmailnya :( makanya maap aja inimaaah buat pa enday yang baca kasih nilainya jangan pelit ya paaaa, soalnya emg saya gasuka jadi ya gimana kecuaki bapa cek twitter saya itu baru banyak tweetnya.

Sabtu, 05 Maret 2011

copas hehe :D

Analisis Intrinsik

1.             Tokoh dan Penokohan

Ø Tuti  : seorang wanita yang memiliki wawasan dan pemikiran modern. Ia mencoba menyamakan hak kaum wanita dengan kaum pria.

Ø Maria  : adalah adik Tuti, yang sangat periang.

Ø Yusuf  : seorang pemuda terpelajar yang modern. Ia adalah mahasiswa kedokteran. Sifatnya baik hati dan berbudi luhur.

Ø Supomo  : seorang pemuda terpelajar yang baik hati dan berbudi luhur.

2.Tema  :

Roman ini memperkenalkan masalah wanita Indonesia yang mulai merangkak pada pemikiran modern. Kaum wanita mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai wanita, berwawasan luas, serta bercita-cita mandiri. Masalah lain yang dipersoalkan dalam roman ini, yaitu masalah kebudayaan barat dan timur. Juga termasuk masalah agama. Roman ini menampilkan cinta kasih antara Yusuf, Maria, dan Tuti.

3.Amanat atau Pesan

-Cinta dan pengorbanan kadang selalu berjalan seiring.

-Dibalik kelebihan seseorang terdapat kelemahan.

4.Latar  :

-Tempat  :  Jakarta

-Waktu    :  Tahun 30-an

5.Alur  :  Maju

6.Sudut Pandang  :  Orang ke-3

7.Gaya Penulisan  :  Romantisme
   
Kaitan Tema Karya dengan Zaman.

Dalam novel ini diceritakan tentang kaum wanita yang mulai bangkit untuk memperjuangkan hak-haknya  yang mempunyai wawasan luas dan bercita-cita tinggi. Hal tersebut sesuai dengan zaman pembuatan novel ini yang kala itu gelora Sumpah Pemuda masih bergema. Baik kaum pria maupun wanita aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan.

thanks for 9b

happy birthdaaaay to me yeaay






yeaaaay 2 maret 2011 ulang taun gue terimakasih buat para tersangka tersangka yang nyeburin gue di kolam sekolah bisa di liat diatas sebagai bukti kejahatan temen temen gue hahaha 

4 maret 2011

yaaaap gue traktiran hari itu bersama anggota 9b hehe. pertama sih aga takut juga kalo anak anak 9b pada ga dateng tapiii mikir juga deh acara makan makan siapa sih yang gamau ikut? haha sekolah berjalan seperti biasa pulangnya itu yang ga biasa. 
pulang sekolah sebagian anak cewe nunggu anak anak cowo yang pada gaboleh pulang yang diharuskan solat jumat dulu disekolah sayangnya gue dan gilva duluan ke PH yang harus bilang ke mba mbanya acaranya aga diundur. gue dan gilva udah nunggu amat sangat lumayan lama nunggu dan tiba tiba.............. semua dateng secara bererot kaya yang pada pengen ngajak tauran. 
tanpa ba bi bu semua duduk di tempat yg sudah di sediakan yang dari ujung ke ujung gue juga shock liatnya haha mungkin karna emang juga udah pada laper dan mupeng liat makanan yg di sediain di meja hoho. semua dateng dan kita makan makaaaan yeeeeay!!!
makan secara normal walaupun hanya di awal karna ujung ujung semua pada pengen nambah tapi giliran mau dipesenin lagi jangan *jadi maunya apa? -_-
dan ya seperti biasa selesai makan rusuh foto foto maen maen dan yang gue inget ada 2 balon pecah entah sama siapa karna gue anteng sama coco hohohoho dan yang cukup rusuh juga adalaaaaaaah saat pada minta ice cream!!!! cukup rusuh dan gue cukup pasrah hehehe
dan tiba tiba ada 5 orang datang tak diundaaang yaitu *jeng jeng jeng jeeeeeeeng* ABI BAYU KECIL IRVAAN NADHIF RAMA!!! dan datang minta makan yasudahlah gue pasrah gue pesenin pizza satu yang gede buat mereka haha. pokonya mah yaaa makasih banget buat anak anak 9b hehe mau liat beberapa aktifitas 9b? cekidoooott!!!
baru awal masih baru pada dateng masih anteng semua haha
 orang orang yg datang tanpa diundang haha 

sesungguhnya keadaan sangat rusuh tapi setelah diperhatikan gaada foto yg lagi pas rusuh jadi maaf ya ;

Selasa, 01 Maret 2011

sinopsis layar terkembang karya sutan tahrir alisyahbana

Tuti adalah putri sulung Raden Wiriatmadja. Dia dikenal sebagai seorang gadis yang pendiam teguh dan aktif dalam berbagai kegiatan organisasi wanita. Watak Tuti yang selalu serius dan cenderung pendiam sangat berbeda dengan adiknya Maria. Ia seorang gadis yang lincah dan periang.
Suatu hari, keduanya pergi ke pasar ikan. Ketika sedang asyik melihat-lihat akuarium, mereka bertemu dengan seorang pemuda. Pertemuan itu berlanjut dengan perkenalan. Pemuda itu bernama Yusuf, seorang Mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran di Jakarta. Ayahnya adalah Demang Munaf, tinggap di Martapura, Sumatra Selatan.
Perkenalan yang tiba-tiba itu menjadi semakin akrab dengan diantarnya Tuti dan Maria pulang. Bagi yusuf, perteman itu ternyata berkesan cukup mendalam. Ia selal teringat kepada kedua gadis itu, dan terutama Maria. Kepada gadis lincah inilah perhatian Yusuf lebih banyak tertumpah. Menurutnya wajah Maria yang cerah dan berseri-seri serta bibirnya yang selalu tersenyum itu, memancarkan semangat hidup yang dinamis.
Esok harinya, ketika Yusuf pergi ke sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu lagi dengan Tuti dan Maria di depan Hotel Des Indes. Yusuf pun kemudian dengan senang hati menemani keduanya berjalan-jalan. Cukup hangat mereka bercakap-cakap mengenai berbagai hal.
Sejak itu, pertemuan antara Yusuf dan Maria berlangsung lebih kerap. Sementara itu Tuti dan ayahnya melihat hubungan kedua remaja itu tampak sudah bukan lagi hubungan persahabatan biasa.
Tuti sendiri terus disibuki oleh berbagai kegiatannya. Dalam kongres Putri Sedar yang berlangsung di Jakarta, ia sempat berpidato yang isinya membicarakan emansipasi wanita. Suatu petunjuk yang memperlihatkan cita-cita Tuti untuk memajukan kaumnya.
Pada masa liburan, Yusuf pulang ke rumah orang tuanya di Martapura. Sesungguhnya ia bermaksud menghabiskan masa liburannya bersama keindahan tanah leluhurnya, namun ternyata ia tak dapat menghilangkan rasa rindunya kepada Maria. Dalam keadaan demikian, datang pula kartu pos dari Maria yang justru membuatnya makin diserbu rindu. Berikutnya, surat Maria datang lagi. Kali ini mengabarkan perihal perjalannya bersama Rukamah, saudara sepupunya yang tinggal di Bandung. Setelah membaca surat itu, Yusuf memutuskan untuk kembali ke Jakarta, kemudian menyusul sang kekasih ke Bandung. Setelah mendapat restu ibunya, pemuda itu pun segera meninggalkan Martapura.
Kedatangan Yusuf tentu saja disambut hangat oleh Maria dan Tuti. Kedua sejoli itu pun melepas rindu masing-masing dengan berjalan-jalan di sekitar air terjun di Dago. Dalam kesempatan itulah, Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria.
Sementara hari-hari Maria penuh dengan kehangatan bersama Yusuf, Tuti sendiri lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca buku. Sesungguhpun demikian pikiran Tuti tidak urung diganggu oleh keinginannya untuk merasakan kemesraan cinta. Ingat pula ia pada teman sejawatnya, Supomo. Lelaki itu pernah mengirimkan surat cintanya kepada Tuti.
Ketika Maria mendadak terkena demam malaria, Tuti menjaganya dengan sabar. Saat itulah tiba adik Supomo yang ternyata disuruh Supomo untuk meminta jawaban Tuti perihal keinginandsnya untuk menjalin cinta dengannya. Sesungguhpun gadis itu sebenarnya sedang merindukan cinta kasih seorang, Supomo dipandangnya sebagai bukan lelaki idamannya. Maka segera ia menulis surat penolakannya.
Sementara itu, keadaan Maria makin bertambah parah. Kemudian diputuskan untuk merawatnya di rumah sakit. Ternyata menurut keterangan dokter, Maria mengidap penyakit TBC. Dokter yang merawatnya menyarankan agar Maria dibawa ke rumah sakit TBC di Pacet, Sindanglaya Jawa Barat.
Perawatan terhadap Maria sudah berjalan sebulan lebih lamanya. Namun keadaannya tidak juga mengalami perubahan. Lebih daripada itu, Maria mulai merasakan kondisi kesehatan yang makin lemah. Tampaknya ia sudah pasrah menerima kenyataan.
Pada suatu kesempatan, disaat Tuti dan Yusuf berlibur di rumah Ratna dan Saleh di Sindanglaya, disitulah mata Tuti mulai terbuka dalam memandang kehidupan di pedesaan. Kehidupan suami istri yang melewati hari-harinya dengan bercocok tanam itu, ternyata juga mampu membimbing masyarakat sekitarnya menjadi sadar akan pentingnya pendidikan. Keadaan tersebut benar-benar telah menggugah alam pikiran Tuti. Ia menyadari bahwa kehidupan mulia, mengabdi kepada masyarakat tidak hanya dapat dilakukan di kota atau dalam kegiatan-kegiatan organisasi, sebagaimana yang selama ini ia lakukan, tetapi juga di desa atau di masyarakat mana pun, pengabdian itu dapat dilakukan.
Sejalan dengan keadaan hubungan Yusuf dan Tuti yang belakangan ini tampak makin akrab, kondisi kesehatan Maria sendiri justru kian mengkhawatirkan. Dokter yang merawatnya pun rupanya sudah tak dapat berbuat lebih banyak lagi. Kemudian setelah Maria sempat berpesan kepada Tuti dan Yusuf agar keduanya tetap bersatu dan menjalin hubungan rumah tangga, Maria mengjhembuskan napasnya yang terakhir. “Alangkah bahagianya saya di akhirat nanti, kalau saya tahu, bahwa kakandaku berdua hidup rukun dan berkasih-kasihan seperti kelihatan kepada saya dalam beberapa hari ini. Inilah permintaan saya yang penghabisan dan saya, saya tidak rela selama-lamanya kalau kakandaku masing-masing mencari peruntungan pada orang lain”. Demikianlah pesan terakhir almarhum Maria. Lalu sesuai dengan pesan tersebut Yusuf dan Tuti akhirnya tidak dapat berbuat lain, kecuali melangsungkan perkawinan karena cinta keduanya memang sudah tumbuh bersemi.

Kamis, 24 Februari 2011

second post

sampe sekarang juga belom jelas mau nulis apa di blog ini maaf ya pa kalo nanti bapa baca mungkin isinya ga guna karna saya juga masih bingung pa mau nulis apa disini saya kan juga buat ini gara gara tugas bapa. tapi ini blog saya buat sendiri loh pa sesuai sama tugas pa hadi beneran deh pa tapi ya saya kan emang masih nora ya pa ya di blog ini jadinya ya maap aja pa kalo emang belom jelas isinya. mau nulis tentang artikel artikel juga saya bingung pa pikiran saya masih mentok banget ini pa maaf ya pa. tapi nilai saya bagusin ya pa ya oke yaaaa tugas power point sama tugas translate aja saya udah loh pa haha tunggu ya pa mungkin kedepannya saya bakalan ada ide buat nulis kalo sekarang mah belom pa hehe salam \m/ ya pa

Jumat, 18 Februari 2011

sabtu 19 februari 2011

ini postingan pertama gue haha jujur aja ya kalo ngga karna tugas sih gue gabakalan deh bikin blog tetapi karna tugas dan demi nilai akhirnya gue bikin lah blog ini hoho. yah awal mah kita perkenalan segala macem dulu aja ya soalnya gue juga belom terlalu ngerti sama blog jadinya yaaah apa boleh buat lah ya haha salam \m/